Skripsi D IV
PROSEDUR PEMERIKSAAN CT PULMONARY ANGIOGRAPHY DENGAN KASUS EMBOLI PARU DI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG
XMLTerdapat perbedaan penggunaan volume, flow rate dan arah scanning yang digunakan antara teori dan yang digunakan pada prosedur pemeriksaan CT Pulmonary Angiography (CTPA) dengan kasus emboli paru di RSUP Dr. M. Djamil Padang, di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Berdasarkan teori volume kontras 125 ml, flow rate 4 ml/dt, dan arah scanning craniocaudal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemeriksaan CTPA, alasan penggunaan flow rate 3,5 ml/dt dan volume kontras 50 ml, serta alasan penggunaan arah scanning caudocranial pada pemeriksaan CTPA dengan kasus emboli paru di RSUP Dr. M. Djamil Padang.
Jenis penelitian yang digunakan yaitu menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Objek penelitian ini tiga responden pasien CTPA dengan kasus emboli paru. Subjek penelitian ini meliputi dua orang radiografer, satu orang perawat radiologi, satu orang dokter spesialis radiologi, dan satu orang dokter pengirim. Metode pengambilan data yang digunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang telah terkumpul dari observasi dan wawancara dalam bentuk transkip kemudian diolah dengan cara reduksi, dilakukan kategorisasi data, kemudian dibuat koding terbuka untuk memudahkan kuotasi sehingga dapat diambil kesimpulan.
Hasil penelitian pada pemeriksaan CTPA dengan kasus emboli paru di RSUP Dr. M. Djamil Padang menggunakan persiapan pasien yaitu puasa 4 – 6 jam, cek labor ureum, kreatinin dan mengisi informed consent. Persiapan alat dan bahan yaitu pesawat CT Scan 128 slice, injector dual syringe, media kontras 50 ml dengan konsentrasi 350 mgI/ml, NaCl, abocath 20 G, dan selimut. Protokol pemeriksaan menggunakan Chest PE, scanning dilakukan 2 tahap yaitu, prekontras dan post kontras. Kontras diinjeksikan menggunakan bolus tracking dengan flow rate 3.5 ml/dt dan volume 50 ml di vena cubitti. Penggunaan arah scanning caudocranial untuk mengurangi efek streak artefact dari kontras pada vena cava superior.
Kesimpulan: Pemeriksaan CTPA diawali dengan persiapan pasien, puasa 4 – 6 jam, cek labor ureum dan kreatinin. Teknik pemasukan kontras bolus tracking dengan flow rate 3.5 ml/dt dan volume 50 ml untuk mendapatkan gambaran yang bagus dan dapat menegakkan diagnosa dengan megurangi efek gagal ginjal akut yang dikarenakan media kontras. Penggunaan arah scanning caudocranial dapat mengurangi efek streak artifact
Informasi Detail
Pernyataan Tanggungjawab |
NGATNO ARIFIN
|
---|---|
Pengarang |
BAGUS ABIMANYU - First Advisor
Siti Masrochah - Second Advisor Rasyid - First Examiner Andrey Nino K - Second Examiner |
NIM |
P1337430221074
|
Bahasa |
Indonesia
|
Deskripsi Fisik |
Xiii + 48p.: ill.; 21 x 30cm.
|
Dilihat sebanyak |
1628
|
Penerbit | DIV T. Radiodiagnostik dan Radioterapi Semarang : Semarang., 2022 |
---|---|
Edisi | |
Subjek | |
Klasifikasi |
NONE
|