Detail Cantuman

Image of PERANAN SEKUEN 3D ISOTROPIC DAN 2D FSE FAT SUPPRESSION CORONAL OBLIQUE PADA MR ARTHROGRAPHY SHOULDER JOINT DENGAN KLINIS ROTATOR CUFF TEAR

Skripsi D IV

PERANAN SEKUEN 3D ISOTROPIC DAN 2D FSE FAT SUPPRESSION CORONAL OBLIQUE PADA MR ARTHROGRAPHY SHOULDER JOINT DENGAN KLINIS ROTATOR CUFF TEAR

XML

MR Arthrography shoulder mampu mengevaluasi citra dengan klinis rotator cuff tear (RCT). Sekuen yang digunakan pada pemeriksaan MR Arthrography shoulder yaitu 3D Isotropic dan 2D FSE fat suppression. 3D isotropic merupakan sekuen yang serupa dengan 2D FSE dalam menghasilkan citra yang mampu menampakkan patologi RCT, akan tetapi 3D isotropic memiliki kelebihan dibandingkan 2D FSE yaitu dalam mengidentifikasi struktur kecil, meminimalkan artefak volume parsial dan waktu akuisisi singkat sehingga mampu meningkatkan kenyamanan pasien. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peranan sekuen 3D isotropic dan 2D FSE fat suppression coronal oblique klinis RCT pada pemeriksaan MR Arthrography shoulder.
Jenis penelitian yaitu penelitian kualitatif metode literature review. Penelitian ini diperoleh dari berbagai database yaitu Google Scholar, PubMed, dan Publish or Perish. Kata kunci dalam pencarian artikel adalah MR Arthrography shoulder, 3D isotropic, 2D FSE/TSE fat suppression dan rotator cuff tear. Artikel diperoleh sesuai kriteria inklusi dan dihasilkan tujuh artikel kemudian dilakukan pengolahan data dengan membahas sesuai sintesis penelitian dan disajikan dalam tabel ektrasi, dianalisis dengan mereview dan mengkritisi jurnal menurut textbook dan penulis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekuen 3D isotropic berperan dalam memvisualisasikan kelainan pada shoulder dengan Multiplanar Reconstruction (MPR) dan slice thickness tipis sehingga mampu mengurangi artefak volume parsial pada citra, sedangkan 2D FSE fat suppression memiliki ketajamaman citra kontras jaringan yang baik dalam memvisualisasikan RCT.
Kesimpulan penelitian adalah 3D isotropic mampu menghasilkan waktu akuisisi lebih cepat, dapat mengidentifikasi struktur kecil sehingga lebih efisien serta memudahkan dalam menilai robekan secara detail dibandingkan sekuen 2D FSE, tetapi mempunyai keterbatasan yaitu motion artefak pada citra.


Informasi Detail

Pernyataan Tanggungjawab
VIDYA MANTIKA
Pengarang
VIDYA MANTIKA - Pengarang Utama
Agung Nugroho Setiawan - Second Advisor
Emi Murniati, S.ST.MKes - First Examiner
Ary Kurniawati - Second Examiner
NIM
P1337430218022
Bahasa
Indonesia
Deskripsi Fisik
xiv + 96p.: ill.; 21 x 29cm.
Dilihat sebanyak
435
Penerbit DIV T. Radiodiagnostik dan Radioterapi Semarang : Semarang.,
Edisi
Subjek
Klasifikasi
NONE

Lampiran Berkas

Citation
VIDYA MANTIKA. (2022).PERANAN SEKUEN 3D ISOTROPIC DAN 2D FSE FAT SUPPRESSION CORONAL OBLIQUE PADA MR ARTHROGRAPHY SHOULDER JOINT DENGAN KLINIS ROTATOR CUFF TEAR().Semarang:DIV T. Radiodiagnostik dan Radioterapi Semarang

VIDYA MANTIKA.PERANAN SEKUEN 3D ISOTROPIC DAN 2D FSE FAT SUPPRESSION CORONAL OBLIQUE PADA MR ARTHROGRAPHY SHOULDER JOINT DENGAN KLINIS ROTATOR CUFF TEAR().Semarang:DIV T. Radiodiagnostik dan Radioterapi Semarang,2022.Skripsi D IV

VIDYA MANTIKA.PERANAN SEKUEN 3D ISOTROPIC DAN 2D FSE FAT SUPPRESSION CORONAL OBLIQUE PADA MR ARTHROGRAPHY SHOULDER JOINT DENGAN KLINIS ROTATOR CUFF TEAR().Semarang:DIV T. Radiodiagnostik dan Radioterapi Semarang,2022.Skripsi D IV

VIDYA MANTIKA.PERANAN SEKUEN 3D ISOTROPIC DAN 2D FSE FAT SUPPRESSION CORONAL OBLIQUE PADA MR ARTHROGRAPHY SHOULDER JOINT DENGAN KLINIS ROTATOR CUFF TEAR().Semarang:DIV T. Radiodiagnostik dan Radioterapi Semarang,2022.Skripsi D IV



Dirujuk oleh 0 dokumen