Skripsi D IV
PENGARUH VARIASI VOLTASE ELEKTROKOAGULASI DENGAN PENAMBAHAN GARAM TERHADAP SALINITAS PADA AIR GAMBUT DI KAMPUS VII POLTEKKES SEMARANG TAHUN 2021
XMLPoliteknik Kesehatan Kemenkes Semarang
Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto
Program Studi Sanitasi Lingkungan Program Sarjana Terapan
Skripsi, April 2022
Abstrak
Farkhah Naila Mufidah (farkhahnaila25@gmail.com)
PENGARUH VARIASI VOLTASE ELEKTROKOAGULASI DENGAN PENAMBAHAN
GARAM TERHADAP SALINITAS PADA AIR GAMBUT DI KAMPUS VII POLTEKKES
KEMENKES SEMARANG TAHUN 2021
xvii + 72 Halaman : gambar, tabel, lampiran
Latar belakang, Menurut WHO di negara berkembang, termasuk Indonesia setiap
orang memerlukan air antara 30 sampai 60 liter per hari untuk keperluan minum dan hygiene
sanitasi (Notoadmodjo, 2010). Salah satu masalah dalam penyediaan air minum di Indonesia
adalah sulitnya memperoleh sumber air baku yang siap untuk diolah secara konvensional. Air
gambut merupakan salah satu sumber air baku yang sering digunakan masyarakat dan perlu
dilakukan pengolahan terlebih dahulu sebelum digunakan. Elektrokoagulasi dengan
penambahan garam merupakan salah satu alternatif teknik pengolahan air minum, khususnya
untuk mengganti teknik koagulasi dan flokulasi yang biasa digunakan pada pengolahan
konvensional, untuk menurunkan konsentrasi bahan pencemar organik maupun anorganik
dalam air. Metode, quasi eksperimen dengan rancangan penelitian time series. Variabel yang
di ukur yaitu pH, warna, kekeruhan, Fe, dan salinitas yang di konversi ke klorida. Hasil, alat
pengolahan air gambut otomatis dengan teknik elektrokoagulasi dan penambahan garam
dengan voltase listrik 9 volt, 12 volt, dan 15 volt, secara umum mampu menaikkan pH air
hingga 6,59%, menurunkan warna 82,33%, menurunkan angka kekeruhan air 94,92%,
menurunkan kandungan Fe 93,79%. Konversi salinitas ke klorida menggunakan rumus
Knudsen yaitu Salinitas (‰) = 1,80655 x khlorinitas (‰). Pada voltase 9 volt rata-rata
pengukuran di inlet yaitu 0 mg/l, rata-rata pengukuran saat proses 1992 mg/l dan rata-rata
pengukuran di outlet 885,6 mg/l. Pada voltase 12 volt rata-rata pengukuran di inlet yaitu 0 mg/l,
rata-rata pengukuran saat proses 2767 mg/l dan rata-rata pengukuran di outlet 332,1 mg/l.
Pada voltase 15 volt rata-rata pengukuran di inlet yaitu 0 mg/l, rata-rata pengukuran saat
proses 2380 mg/l dan rata-rata pengukuran di outlet 1273 mg/l. Hasil uji statistik two way anova
pengaruh variasi terhadap hasil pengukuran menunjukkan nilai sig sebesar 0,715 > 0,005.
Simpulan, tidak ada perbedaan signifikan antar voltase terhadap hasil pengukuran kadar
salinitas yang dikonversi ke klorida. Disarankan sebelum melakukan proses elektrokoagulasi
singkirkan segala jenis pasivisitas pada plat elektroda.
Daftar bacaan : 40 (2005 – 2021)
Kata Kunci : Elektrokoagulasi, Variasi Voltase, Klorida
Klasifikasi : -
Informasi Detail
Pernyataan Tanggungjawab |
FARKHAH NAILA MUFIDAH
|
---|---|
Pengarang |
FARKHAH NAILA MUFIDAH - Pengarang Utama
Suparmin - First Advisor Tri Cahyono - Second Advisor Sugeng Abdullah - First Examiner Zaeni Budiono - Second Examiner |
NIM | |
Bahasa |
Indonesia
|
Deskripsi Fisik |
xvii + 0p.: ill.; 5 x 5cm.
|
Dilihat sebanyak |
726
|
Penerbit | Sarjana Terapan Sanitasi Lingkungan : Purwokerto., 2022 |
---|---|
Edisi | |
Subjek | |
Klasifikasi |
NONE
|