Detail Cantuman

Image of STUDI KASUS : TERAPI INTRADIALYTIC STRETCHING EXERCISE UNTUK MENGURANGI  KRAM OTOT PADA PASIEN SAAT MENJALANI HEMODIALISA DI RSUD K.R.M.T WONGSONEGORO SEMARANG

Skripsi Profesi

STUDI KASUS : TERAPI INTRADIALYTIC STRETCHING EXERCISE UNTUK MENGURANGI KRAM OTOT PADA PASIEN SAAT MENJALANI HEMODIALISA DI RSUD K.R.M.T WONGSONEGORO SEMARANG

XML

Latar Belakang: Hasil observasi pada tanggal 7-11 mei 2019 ditemukan 4 pasien mengeluh kram otot selama proses HD di RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang. Faktor yang mempengaruhi kram otot meliputi kontraksi volume, hipotensi, perubahan osmolalitas plasma, hiponatremia, hipoksia jaringan, hipomagnesemia, defisiensi karnitin dan peningkatan serum leptin. Tindakan non farmakologi untuk mengurangi kram otot adalah terapi intradialytic stretching exercise, penelitian oleh Coumar, Renuka & Nalini (2016) menunjukan adanya pengaruh intradialytic stretching exercise terhadap penurunan nyeri kram otot yang diberikan kepada pasien selama sekitar 15 menit.
Tujuan : Untuk mengetahui hasil implementasi terapi intradialytic stretching exercise terhadap kram otot pada pasien saat menjalani hemodialisa di RSUD K.R.M.T Wongsonegoro Semarang.
Metode : Metode pemberian asuhan keperawatan pada studi kasus ini berdasarkan evidence based practice (EBP).
Hasil: Hasil pengkajian kram menggunakan Cramp Questionnaire Chart sebelum dilakukan implementasi pada Tn. A skore 7 dan Tn. M skore 8, keduanya termasuk kedalam kategori kram sedang. Setelah dilakukan implementasi pada kedua pasien skore kram turun menjadi skore 4 (kram ringan).
Pembahasan :Dari hasil implementasi menunjukan adanya penurunan skore kram otot pada kedua pasien dari kram sedang menjadi kram ringan. Hal ini sejalan dengan penelitian oleh Lekha, Elizabeth dan Malarvizhi (2017) bahwa Stretching exercise yang dilakukan selama dialisis dapat meningkatkan sirkulasi pada otot, memfasilitasi penyediaan nutrisi ke sel dan memperbesar luas permukaan kapiler sehingga meningkatkan perpindahan urea dan toksin dari jaringan ke vaskuler sehingga akan mengurangi kram otot.
Simpulan :Hasil studi kasus menunjukan bahwa terapi intradialytic stretching exercise dapat menurunkan skore kram otot pada pasien saat menjalani hemodialisa dari kategori kram sedang menjadi kram ringan namun terapi ini tidak bisa dijadikan sebagai terapi mandiri sehingga harus didampingi dengan terapi farmakologi yaitu pemberian NaCl 0,9% dan penurunan target ultrafiltrasi untuk dapat mempercepat penurunan kram otot.


Informasi Detail

Pernyataan Tanggungjawab
Mugi Hartoyo, MN dan Ns. Imam Hadi Yuwono, S.Kep
Pengarang
Diyah Novita Sari - Pengarang Utama
NIM
P1337420918037
Bahasa
Indonesia
Deskripsi Fisik
xiv+ 39 hlm.: Bibl.; 29 cm
Dilihat sebanyak
1344
Penerbit Prodi Profesi Ners Poltekkes Kemenkes Semarang : Semarang.,
Edisi
2019
Subjek
Klasifikasi
081

Lampiran Berkas

Citation
Diyah Novita Sari. (2019).STUDI KASUS : TERAPI INTRADIALYTIC STRETCHING EXERCISE UNTUK MENGURANGI KRAM OTOT PADA PASIEN SAAT MENJALANI HEMODIALISA DI RSUD K.R.M.T WONGSONEGORO SEMARANG(2019).Semarang:Prodi Profesi Ners Poltekkes Kemenkes Semarang

Diyah Novita Sari.STUDI KASUS : TERAPI INTRADIALYTIC STRETCHING EXERCISE UNTUK MENGURANGI KRAM OTOT PADA PASIEN SAAT MENJALANI HEMODIALISA DI RSUD K.R.M.T WONGSONEGORO SEMARANG(2019).Semarang:Prodi Profesi Ners Poltekkes Kemenkes Semarang,2019.Skripsi Profesi

Diyah Novita Sari.STUDI KASUS : TERAPI INTRADIALYTIC STRETCHING EXERCISE UNTUK MENGURANGI KRAM OTOT PADA PASIEN SAAT MENJALANI HEMODIALISA DI RSUD K.R.M.T WONGSONEGORO SEMARANG(2019).Semarang:Prodi Profesi Ners Poltekkes Kemenkes Semarang,2019.Skripsi Profesi

Diyah Novita Sari.STUDI KASUS : TERAPI INTRADIALYTIC STRETCHING EXERCISE UNTUK MENGURANGI KRAM OTOT PADA PASIEN SAAT MENJALANI HEMODIALISA DI RSUD K.R.M.T WONGSONEGORO SEMARANG(2019).Semarang:Prodi Profesi Ners Poltekkes Kemenkes Semarang,2019.Skripsi Profesi



Dirujuk oleh 0 dokumen