Tugas Akhir DIII
ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR PADA BY. NY. A DI BANGSAL MELATI BAGIAN KEBIDANAN BUDI RAHAYU RSUD TIDAR MAGELANG
XMLSalah satu indikator dalam menilai derajat kesehatan masyarakat adalah AKI (Angka Kematian Ibu) dan AKB (Angka kematian Bayi). Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan jumlah kematian bayi (0-1bulan) per 1000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun. AKB menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan faktor penyebab kematian bayi, tingkat pelayanan antenatal, status gizi ibu hamil, tingkat keberhasilan program KIA dan KB, serta kondisi lingkungan dan sosial ekonomi. Apabila AKB di suatu wilayah tinggi, berarti status kesehatan di wilayah tersebut rendah (Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah , 2012 ).
AKB di Provinsi Jawa Tengah tahun 2014 sebesar 10,08/1.000 kelahiran hidup, menurun bila dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 10,41/1.000 kelahiran hidup. Dibandingkan dengan target Millenium Development Goals (MDGs) ke-4 tahun 2015 sebesar 17/1.000 kelahiran hidup maka AKB di Provinsi Jawa Tengah tahun 2014 sudah cukup baik karena telah melampaui target (Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah , 2014).
Data di Rumah Sakit Umum Daerah Tidar Magelang menunjukkan dalam kurun waktu Januari - Agustus 2014 terdapat 1465 kasus persalinan. Dari 1465 kasus , 769 (52,4%) kasus persalinan normal, 67 (4,6%) kasus
2
gemeli dan 535 (36,5%) kasus sectio caesarea. Jumlah bayi baru lahir sebanyak 1494.
Menurut Depkes RI (2007), bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram. Bayi baru lahir mengalami perubahan lingkungan dalam uterus ke luar uterus , maka bayi memerlukan penyesuaian fisiologik seperti perubahan metabolik, pernafasan dan sirkulasi agar bayi di luar kandungan dapat hidup sebaik-baiknya. Bayi Baru Lahir memerlukan asuhan yang segera, cepat, tepat, aman dan bersih. Sebagian besar proses persalinan terfokus pada ibu, tetapi sehubungan dengan proses pengeluaran hasil kehamilan (bayi) maka penatalaksanaan persalinan baru dikatakan berhasil jika ibu dan bayinya dalam kondisi yang optimal. Oleh karena itu, perlu kontribusi dari perawat terkait dengan pemberian asuhan segera setelah bayi lahir.
Beberapa penyebab kematian bayi baru lahir (BBL) yang terbanyak disebabkan oleh kegawatdaruratan dan penyulit pada neonatus, trauma lahir, kelainan kongenital dan hyperbilirubin. Selain itu, kurang baiknya penanganan bayi baru lahir juga akan menyebabkan kelainan-kelainan yang akan mengakibatkan cacat seumur hidup, bahkan kematian. Misalnya sebagai akibat hipotermi pada bayi baru lahir yang dapat mengakibatkan cold stress yang selanjutnya dapat mengakibatkan hipoksemia atau hipoglikemia dan mengakibatkan kerusakan otak. Contoh lain misalnya kurang baiknya pembersihan jalan nafas waktu lahir dapat menyebabkan masuknya cairan
3
lambung ke paru-paru yang mengakibatkan kesulitan pernafasan, kekurangan zat asam, dan apabila hal ini berlangsung terlalu lama dapat menimbun perdarahan otak, kerusakan otak dan kemudian keterlambatan tumbuh kembang. Dan yang tidak kalah penting adalah pencegahan terhadap infeksi yang dapat terjadi melalui tali pusat pada waktu pemotongan tali pusat (Prawirohardjo, 2006).
Informasi Detail
Pernyataan Tanggungjawab |
Wiwin Renny R., SST.M.Kes.
|
---|---|
Pengarang |
WIDYA APRILIYANI - Pengarang Utama
|
NIM |
P17420513085
|
Bahasa |
Indonesia
|
Deskripsi Fisik |
Cover warna merah hati, 21x31 cm
|
Dilihat sebanyak |
17444
|
Penerbit | Prodi D3 Keperawatan Magelang : Magelang., 2016 |
---|---|
Edisi | |
Subjek | |
Klasifikasi |
LK994
|