Detail Cantuman

Image of HUBUNGAN POTENSI PENULARAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH EKSKOTATIF PURWOKERTO KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2017

Skripsi D IV

HUBUNGAN POTENSI PENULARAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH EKSKOTATIF PURWOKERTO KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2017

XML

Abstrak
Atika Kusumastuti (atikakusumastuti2@yahoo.co.id)
HUBUNGAN POTENSI PENULARAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)DI WILAYAH EKSKOTATIF PURWOKERTO KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2017
xiv+164 halaman : tabel, gambar, lampiran

Penyakit DBD merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan di Kabupaten Banyumas. Kasus DBD sepanjang tahun sejak 2013 sampai 2016 terjadi di wilayah Ekskotatif Purwokerto dibandingkan dengan wilayah lain di Kabupaten Banyumas. Indikator yang sederhana dan bisa dilaksanakan oleh masyarakat dan petugas kesehatan yaitu keberadaan jentik dari breeding place. Indikator tersebut meliputi Container Index (CI), House Index (HI), Breteu Index (BI), dan Angka Bebas Jentik (ABJ), diantara indikator tersebut dapat ditentukan mana yang paling sensitif untuk menentukan kejadian penyakit DBD. Jenis penelitian ini termasuk penelitian observasional untuk pengamatan indikator jentik dengan terjadinya kasus DBD serta didasarkan pada studi dokumentasi catatan Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas dan 6 Puskesmas wilayah Ekskotatif Purwokerto, sehingga dapat diketahui wilayah sebaran kasus DBD bulan Februari sampai April tahun 2017. Kasus terjadi di 4 wilayah kerja Puskesmas, sebanyak 12 indeks kasus 4 diantaranya cluster dengan jumlah penderita total 27 orang. Hasil penyelidikan epidemiologi pada total 249 rumah, total container 903 buah, rata-rata yaitu HI 30,00%; CI 12,52%; BI 57,74%; dan ABJ 70,00% serta hasil pengukuran pencahayaan dalam rumah dan luar rumah antara 27lux-570lux , suhu antara 27°C-33°C; dan kelembaban antara 84%-91%. Peneliti menyimpulkan bahwa dari 4 indikator potensi penularan DBD seluruhnya nilai R < α 0,5; HI (R = 0,224); CI (R = 0,051); BI (R = 0,072) dan ABJ (R = 0,224); sehingga H0 diterima artinya tidak ada hubungan antara indikator potensi penularan dengan kejadian DBD di wilayah Ekskotatif Purwokerto Tahun 2017. Dugaan telah terjadi penularan secara vertikal (transovari) pada kasus yang terjadi dengan rentan waktu berdekatan.

Daftar bacaan : 43 (2005-2017)
Kata kunci : Indikator Potensi Penularan, Kejadian kasus DBD


Informasi Detail

Pernyataan Tanggungjawab
ATIKA KUSUMASTUTI
Pengarang
ATIKA KUSUMASTUTI - Pengarang Utama
Aris Santjaka - First Advisor
Arif Widyanto - Second Advisor
Budi Utomo - First Examiner
Mela Firdaust - Second Examiner
NIM
P17433213004
Bahasa
Indonesia
Deskripsi Fisik
xiv+164 halaman : 29 cm, tabel, gambar, lampiran
Dilihat sebanyak
1077
Penerbit DIV Kesehatan Lingkungan Purwokerto : Purwokerto.,
Edisi
Subjek
Klasifikasi
632.9

Lampiran Berkas

Citation
ATIKA KUSUMASTUTI. (2017).HUBUNGAN POTENSI PENULARAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH EKSKOTATIF PURWOKERTO KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2017().Purwokerto:DIV Kesehatan Lingkungan Purwokerto

ATIKA KUSUMASTUTI.HUBUNGAN POTENSI PENULARAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH EKSKOTATIF PURWOKERTO KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2017().Purwokerto:DIV Kesehatan Lingkungan Purwokerto,2017.Skripsi D IV

ATIKA KUSUMASTUTI.HUBUNGAN POTENSI PENULARAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH EKSKOTATIF PURWOKERTO KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2017().Purwokerto:DIV Kesehatan Lingkungan Purwokerto,2017.Skripsi D IV

ATIKA KUSUMASTUTI.HUBUNGAN POTENSI PENULARAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH EKSKOTATIF PURWOKERTO KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2017().Purwokerto:DIV Kesehatan Lingkungan Purwokerto,2017.Skripsi D IV



Dirujuk oleh 0 dokumen