Penyakit tuberkulosis paru disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang menyebar melalui udara dimana Indonesia sendiri menempati peringkat ketiga dalam jumlah temuan kasus TBC tertinggi di dunia menurut Global Tuberculosis Report 2022. Gangguan fungsi hati merupakan salah satu efek samping konsumsi OAT yang sering dikeluhkan oleh pasien TBC dimana dapat terdeteksi melalui peningkatan kadar bilirubin total dan SGPT. Rentang usia produktif memiliki risiko tertinggi terinfeksi TBC paru.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif dengan pendekatan cross-sectional pada pasien TBC paru usia produktif yang menjalani terapi OAT di Puskesmas Tlogosari Kulon.
Hasil penelitian diperoleh dari total 35 pasien (100%) dengan 20 dari 35 (57,14%) pasien fase intensif dan 15 dari 35 (42,86%) fase lanjutan. Pada parameter bilirubin total menunjukkan nilai yang normal dari total 35 pasien (100%). Pada fase intensif 20 pasien (100%) menunjukkan kadar bilirubin total yang normal. Pada fase lanjutan 15 pasien (100%) menunjukkan kadar bilirubin total yang normal. Pada parameter SGPT sebanyak 20 dari 35 pasien (57,14%) menunjukkan kadar SGPT tinggi dan 15 dari 35 (42,86%) kadar SGPT normal. Pada fase intensif sebanyak 9 dari 20 pasien (45%) menunjukkan kadar SGPT tinggi dan 11 dari 20 pasien (55%) menunjukkan kadar SGPT normal. Pada fase lanjutan menunjukkan 6 dari 15 pasien (40%) menunjukkan kadar SGPT tinggi dan 9 dari 15 pasien (60%) menunjukkan kadar SGPT normal.
Kesimpulan dari hasil penelitian ini menunjukkan seluruh pasien TBC paru usia produktif memiliki kadar bilirubin total yang normal. Kadar SGPT tinggi pada fase intensif sebesar 45% dan pada fase lanjutan sebesar 40%.
Source: Abstract