Analisis Stimulated Saliva Sebelum dan Sesudah Mengunyah Buah Lontar (borassus Flabellifer) pada Mahasiswa Jurusan Kesehatan Gigi Kupang

Abstrak Giri, A, E, 2024 “Analisis Stimulated Saliva Sebelum dan Sesudah Mengunyah Buah Lontar (Borassus Flabellifer) Pada Mahasiswa Jurusan Kesehatan Gigi Kupang”. Skripsi Jurusan Kesehatan Gigi Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang. Pembimbing: (1) drg. Irma H. Y. Siregar, M.Hkes, (II) Khasiah Sa’adah, SKM, M.Tr.TGM. Saliva memiliki peranan yang sangat penting dalam menjaga kesehatan rongga mulut. Peranan tersebut dilakukan dengan meningkatkan sekresi saliva untuk dapat diukur viskositas, derajat keasaman dan kuantitas saliva. Sekresi saliva dapat distimulus melalui rangsangan mekanik seperti mengunyah buah yang banyak mengandung serat dan air salah satunya adalah buah lontar (borassus flabellifer). Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis stimulated saliva sebelum dan sesudah mengunyah buah lontar (borassus flabellifer) pada mahasiswa Jurusan Kesehatan Gigi Kupang= Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi eksperiment dengan rancangan Non equivalent control group. Penelitian ini melibatkan 88 subjek yang dibagi menjadi 2 kelompok, 44 sampel mengunyah buah lontar dan 44 sampel lagi mengunyah permen karet xylitol. Pengambilan sampel menggunakan teknik insidental sample. Pengunyahan dilakukan sebanyak 32 kali selama 1menit. Saliva dikumpulkan kedalam pot saliva sebelum dan sesudah mengunyah dengan metode spinting selama 5 menit.Pengukuran saliva menggunakan pH meter. Analisa data dilakukan analisis univariat, analisis bivariat dengan menggunakan uji statistik nonparametrik wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perubahan viskositas saliva sesudah mengunyah buah lontar dari kriteria buruk menjadi normal pada responden perempuan sebesar 92%, kemudian derajat keasaman saliva mengalami perubahan dari kriteria asam menjadi normal pada responden laki-laki sebesar 100% dan kuantitas saliva mengalami perubahan dari kriteria sangat rendah menjadi normal pada responden perempuan sebesar 53% sedangkan Hasil uji wilcoxon menunjukkan bahwa viskoistas saliva kelompok intervensi didapatkan P value = 0,00 (< 0,005), derajat keasaman saliva dan kuantitas saliva didapatkan hasil P value = 0,00 (< 0,005) sedangkan viskositas saliva pada kelompok konrol mendapatkan nilai p value=0,059 (> 0,005) Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa mengunyah buah lontar akan berpengaruh pada stimulated saliva yang dapat meningkatkan sekresi saliva sehingga terjadi perubahan viskositas saliva, derajat keasaman saliva dan kunatitas saliva

Source: Abstract