Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit tidak menular menular pada sistem metabolisme dengan 90% kasusnya merupakan DM tipe 2 yang ditandai dengan hiperglikemia yang disebabkan oleh kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. Menurut Al-Rasyid, hiperglikemia ditandai dengan peningkatan kadar HbA1c dapat menyebabkan komplikasi makrovaskular seperti hipertensi dan komplikasi mikrovaskular seperti nefropati. HbA1c adalah indikator spesifik untuk mengontrol komplikasi DM karena menggambarkan presentasi hemoglobin yang mengandung glukosa selama 3 bulan, sedangkan mikroalbuminuria adalah biomarker untuk komplikasi nefropati diabetik. Penelitian sebelumnya oleh Rini didapatkan hasil bahwa DM tipe 2 dengan hipertensi menempati 60% penyebab gagal ginjal stadium akhir. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara kadar HbA1c dan mikroalbuminuria pada pasien DM tipe 2 dengan hipertensi. Penelitian ini dilakukan dalam satu waktu (cross sectional) dengan metode analitik observasional terhadap 30 responden yang memenuhi syarat di Puskesmas Tlogosari Wetan. Hasil rerata kadar HbA1c adalah 7,7% dan kadar mikroalbuminuria sebesar 32 mg/dl yang kemudian diolah menggunakan uji korelasi rank spearman karena data tidak berdistribusi normal, p=0,00 (
Source: Abstract