Pewarnaan adalah langkah penting dalam pembuatan preparat histologi yang bertujuan untuk memudahkan pengamatan dengan mikroskop. Pewarnaan juga penting dalam identifikasi sel mast. Identifikasi sel mast berperan dalam mendiagnosis kondisi medis seperti alergi, asma, dan anafilaksis. Tahap pewarnaan menggunakan hematoxylinn eosin yang merupakan pewarna rutin dalam histoteknik dan toluidine blue yang merupakan pewarna khusus yang dapat mewarnai sel mast. Sebelum diwarnai, sel mast sulit untuk dikenali secara visual dibawah mikroskop. Sel mast dapat ditemukan pada area tubuh yang bersentuhan dengan lingkungan luar salah satunya adalah kulit.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuasi-eksperimen dengan desain penelitian deskriptif kualitatif. Penentuan jumlah sampel dihitung berdasarkan rumus Federer.Gambaran mikroskopis sel mast jaringan ikat pada kulit tikus wistar (Rattus norvegicus) dengan pewarnaan toluidine blue dari 16 preparat didapatkan hasil baik sebanyak 100%. Sedangkan dengan pewarnaan hematoxylin eosin dari 16 preparat didapatkan hasil baik sebanyak 81,25% dan hasil kurang baik sebanyak 18,75%.Kesimpulan penelitian didapatkan bahwa preparat yang diwarnai dengan toluidine blue menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan preparat yang diwarnai dengan hematoxylin eosin.
Source: Abstract