Repository Polkesmar sedang dalam proses peningkatan sistem 🚀. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya. 🙏 | The Polkesmar Repository is in the process of upgrading the system 🚀. Sorry for the inconvenience. 🙏
logo
Repository
Poltekkes Semarang

Angka Kejadian Penderita Tuberkuosis Paru Berdasarkan Hasil Pemeriksaan Tes Cepat Molekuler di Puskesmas Bangetayu Thun 2023

By.  Fitria Putri Maharani  •  2024
Read
No image available for this title

About this edition

NIM:
P1337434121033
Page count:
46
Published:
2024
Format:
Tugas Akhir DIII
Publisher:
DIII Analis Kesehatan Semarang
Language:

Tuberkulosis menjadi penyebab kematian terbesar ke-13 dan menjadi penyakit menular mematikan ke-2 setelah COVID-19 di dunia. Selain itu Mycobacterium tuberculosis yang resisten terhadap obat juga menjadi masalah kesehatan masyarakat yang utama di banyak negara. WHO telah menyarakan penggunaan TCM sebagai tes diagnostik awal pemeriksaan tuberkulosis. Tes Cepat Molekuler merupakan pemeriksaan molekuler secara automatis dan terintegrasi semua langkah Polymerase Chain Reaction (PCR) berdasarkan uji deoxyribonucleic acid (DNA) untuk mendeteksi bakteri tuberkulosis dan sekaligus mendeteksi resistensi bakteri tersebut terhadap rifampisin. Tujuan penelitian ini mengetahui angka kejadian penderita tuberkulosis paru berdasarkan hasil pemeriksaan tes cepat molekuler tahun 2023. Metode Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Hasil Penelitian ini diperoleh jumlah penderita sebanyak 48 dengan 47 sensitif dan 1 resisten rifampisin, dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 27 dan perempuan 21 penderita, usia pada kategori dewasa (19-59 tahun) sebanyak 44 dan kategori lansia (>60) sebanyak 4 penderita, penderita dengan riwayat pengobatan sebanyak 1 penderita dan penderita tanpa riwayat pengobatan sebanyak 47 penderita. Kesimpulan dari hasil penelitian ini yaitu angka kejadian Penderita tuberkulosis paru berdasarkan hasil pemeriksaan tes cepat molekuler terdapat 48 penderita. sebanyak 1 orang (2,1%) resisten rifampisin dan sebanyak 47 orang (97,9%) sensitif rifampisin. dengan jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki sebanyak 56,3%, usia terbanyak terdapat pada usia dewasa (19-59 tahun) sebanyak 91,7%. Penderita tuberkulosis berdasarkan riwayat pengobatan terbanyak terdapat pada tidak ada riwayat pengobatan.

Source: Abstract

Graph of Concepts

Similar collection

Similar collection not available

About the work

Approval date: June 05, 2024

Author

Fitria Putri Maharani
Pengarang Utama
Profile

Personal Name

Search Fitria Putri Maharani
Djoko Priyatno
First Advisor
Profile

Personal Name

Search Djoko Priyatno
Djoko Priyatno
First Examiner
Profile

Personal Name

Search Djoko Priyatno
Djoko Priyatno
Second Examiner
Profile

Personal Name

Search Djoko Priyatno
Dina Afrianti
Chief Examiner
Profile

Personal Name

Search Dina Afrianti