Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks Metode Inspeksi Visual Asam Asetat (iva) di Kelurahan Sendangmulyo Kota Semarang

Kota Semarang memiliki jumlah kasus kanker serviks yang terus meningkat dari tahun 2015-2018. Upaya pencegahan dan pengendalian kanker serviks telah dikembangkan oleh Kementrian Kesehatan melalui progam deteksi dini. Menurut data Dinas Kesehatan Kota Semarang tahun 2018 didapatkan data Puskesmas Kedungmundu paling rendah dalam deteksi dini IVA. Puskesmas ini memiliki 7 wilayah salah satunya Kelurahan Sendangmulyo dengan jumlah penderita kanker serviks sebanyak 5 dari bulan Januari-Agustus 2018.
Jenis penelitian adalah survei analitik dengan desain cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh ibui-ibu PKK dari pasangan usia subur di RW 8 Kelurahan Sendangmulyo sebanyak 354 orang dan sampel sebanyak 93 orang. Tekhnik pengambilan sampel menggunakan proportionate stratified random sampling.
Hasil penelitian didapatkan 61,3% responden tidak pernah melakukan deteksi dini IVA, 44,1% berpendidikan menengah, 54,8% tingkat pengetahuan kurang , 66,7% mendapat dukungan keluarga, 54,8% memiliki akses informasi yang kurang baik. Ada hubungan antara tingkat pendidikan (p value 0,00), dukungan keluarga ( p value 0,042), akses informasi (p value 0,00) dengan deteksi dini IVA dan tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan deteksi dini IVA (p value 0,070).
Saran bagi tenaga kesehatan lebih menggalakan progam promosi kesehatan mengenai deteksi dini kanker serviks dan mengikutsertakan kader untuk ikut andil dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan akses informasi mengenai IVA.

Source: Abstract