Repository Polkesmar sedang dalam proses peningkatan sistem 🚀. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya. 🙏 | The Polkesmar Repository is in the process of upgrading the system 🚀. Sorry for the inconvenience. 🙏
logo
Repository
Poltekkes Semarang

Prosedur Pemeriksaan Radiografi Pedis pada Klinis Fraktur di Instalasi Radiologi Diagnostik dan Intervensi Rs Panti Rapih Yogyakarta

By.  Susilo Aji Putra  •  2024
Read
No image available for this title

About this edition

NIM:
P1337430321080
Page count:
54
Published:
2024
Format:
Tugas Akhir DIII
Publisher:
DIII T. Radiodiagnostik dan Radioterapi Purwokerto
Language:
Indonesia

Kasus cedera ekstremitas bawah di Indonesia tahun 2018 merupakan kasus tertinggi dengan angka prevalensi sebesar 67,9%. Pemeriksaan radiografi ekstremitas bawah di RS Panti Rapih Yogyakarta pada bulan Januari dan Februari 2024 memiliki presentase 17,7%. Proyeksi yang digunakan pada pemeriksaan radiografi pedis yaitu AP dengan arah sinar tegak lurus dan Lateral – Mideolateral. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prosedur pemeriksaan radiografi pedis pada klinis fraktur.Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian dilakukan bulan Januari sampai April 2024 di Instalasi Radiologi Diagnostik dan Intervensi RS Panti Rapih Yogyakarta. Metode pengambilan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Metode analisis data yaitu dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian didapatkan data bahwa prosedur pemeriksaan radiografi pedis pada klinis fraktur meliputi persiapan pasien, persiapan alat dan teknik pemeriksaan. Persiapan pasien meliputi identifikasi pasien, anamnesis dan menjelaksan mengenai prosedur pemeriksiksaan. Persiapan alat yang digunakan meliputi pesawat sinar-x, imaging palte ukuran 24 x 30, komputer radiografi, reader image, control table dan printer. Teknik pemeriksaan yang digunakan menggunakan proyeksi AP dengan arah sinar tegak lurus dan Lateral – Mideolateral. Sebaiknya mempertimbangkan untuk tetap dilakukan proyeksi AP dengan penyudutan 10º ke arah chepalad supaya tulang tarsal bebas dari superposisi karena terbukanya celah sendi dari interphalangel joint, metatarsophalangeal joint, tarsometetarsal joint dan terbukanya ruang sendi antara navicular dan cuneiform, serta tulang navicular dan tulang cuboid terlihat lebih jelas.

Source: Abstract

Graph of Concepts

Similar collection

Similar collection not available

About the work

Approval date: June 14, 2024

Author

Susilo Aji Putra
Pengarang Utama
Profile

Personal Name

Search Susilo Aji Putra
Panji Wibowo Nurcahyo
First Advisor
Profile

Personal Name

Search Panji Wibowo Nurcahyo
Panji Wibowo Nurcahyo
Second Advisor
Profile

Personal Name

Search Panji Wibowo Nurcahyo
Saifudin
First Examiner
Profile

Personal Name

Search Saifudin
Panji Wibowo Nurcahyo
Second Examiner
Profile

Personal Name

Search Panji Wibowo Nurcahyo
Saifudin
Chief Examiner
Profile

Personal Name

Search Saifudin