Detail Cantuman

Image of HUBUNGAN LINGKUNGAN FISIK RUMAH
DENGAN KEJADIAN PENYAKIT TBC PARU
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BELIK
KABUPATEN PEMALANG
TAHUN 2018

Tugas Akhir DIII

HUBUNGAN LINGKUNGAN FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN PENYAKIT TBC PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BELIK KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2018

XML

Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto
Program Studi Diploma III Kesehatan Lingkungan
Karya Tulis Ilmiah, 30 Mei 2018
Abstrak
Yuni Parwati (yuniparwati0606@gmail.com)
HUBUNGAN LINGKUNGAN FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN TB PARU BTA (+) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BELIK KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2018
xiv + 70 halaman : gambar, tabel, lampiran.
Salah satu faktor yang berhubungan dengan kejadian Tb Paru BTA positif adalah lingkungan fisik rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan. Puskesmas Belik merupakan puskesmas paling tinggi Tb Paru BTA (+) yaitu sebesar 127 orang (2017). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dan besarnya nilai resiko antara lingkungan fisik dengan kejadian Tb Paru BTA (+) di Wilayah Kerja Puskesmas Belik.
Penelitian ini bersifat observasional dengan menggunakan metode case control. Sampel sebanyak 60 orang,n terdiri dari 30 kasus dan 30 kontrol. Variabel yang diteliti meliputi luas jendela ruang keluarga, luas jendela kamar, luas ventilasi ruang keluarga, luas ventilasi kamar, kepadatan penghuni, jenis lantai dan jenis dinding. Analisa data menggunakan analisis univariat dan bivariat. Seluruh perhitungan menggunakan program komputer dan analisis dengan uji statistik Chi Square dan OR dengan CI 95% dan α: 0,05.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : Luas jendela ruang keluarga (p=0,299;OR=1,974), luas jendela kamar (p=0,531;OR=1,818), luas ventilasi ruang keluarga (p=0,026;OR=0,229), luas ventilasi kamar (p=1,000;OR=0,643), kepadatan penghuni (p=0,004;OR=7,875), jenis lantai (p=0,026;OR=10,545), dan jenis dinding (p=0,004;OR=7,875).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan antara luas ventilasi ruang keluarga, kepadatan penghuni, jenis lantai dan jenias dinding dengan kejadian Tb Paru BTA positif dan tidak ada hubungan antara luas jendela ruang keluarga, luas jendela kamar, luas ventilasi kamar dengan kejadian Tb Paru BTA positif. Disarankan untuk penderita Tb Paru BTA positif untuk menambah luas ventilasi minimal 10% dari luas lantai, kepadatan penghuni minimal 9 m2 orang, memasang jenis lantai yang kedap air, dan mengganti jenis dinding dengan pasangan batu bata yang diplester.
Daftar Bacaan : 28 (1986-2015)
Kata Kunci : Lingkungan Fisik Rumah, Tb paru
Klasifikasi : -


Informasi Detail

Pernyataan Tanggungjawab
Sugeng Abdulah,SST, M.Si
Pengarang
Yuni Parwati - Pengarang Utama
NIM
P1337433117154
Bahasa
Indonesia
Deskripsi Fisik
xiv + 70 halaman : gambar, tabel, lampiran.
Dilihat sebanyak
538
Penerbit Poltekkes Semarang Jurusan Kesehatan lingkungan Purwokerto : .,
Edisi
Subjek
Klasifikasi
180

Lampiran Berkas

Citation
Yuni Parwati. (2018).HUBUNGAN LINGKUNGAN FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN PENYAKIT TBC PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BELIK KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2018().:Poltekkes Semarang Jurusan Kesehatan lingkungan Purwokerto

Yuni Parwati.HUBUNGAN LINGKUNGAN FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN PENYAKIT TBC PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BELIK KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2018().:Poltekkes Semarang Jurusan Kesehatan lingkungan Purwokerto,2018.Tugas Akhir DIII

Yuni Parwati.HUBUNGAN LINGKUNGAN FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN PENYAKIT TBC PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BELIK KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2018().:Poltekkes Semarang Jurusan Kesehatan lingkungan Purwokerto,2018.Tugas Akhir DIII

Yuni Parwati.HUBUNGAN LINGKUNGAN FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN PENYAKIT TBC PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BELIK KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2018().:Poltekkes Semarang Jurusan Kesehatan lingkungan Purwokerto,2018.Tugas Akhir DIII



Dirujuk oleh 0 dokumen