Detail Cantuman

Image of Hubungan sanitasi ingkungan dan personal Hygiene terhadap kejadian skabies pada siswa SD negeri 1 Gununglurah Cilongok, Banyumas tahun 2016

Jurnal Ilmiah

Hubungan sanitasi ingkungan dan personal Hygiene terhadap kejadian skabies pada siswa SD negeri 1 Gununglurah Cilongok, Banyumas tahun 2016

XML

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto
Program Studi Diploma IV Kesehatan Lingkungan
Skripsi, Juni 2016
ABSTRAK
Verra Febrianti Rathyulina (febriantive@gmail.com)
HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DAN PERSONAL HYGIENE TERHADAP
KEJADIAN SKABIES PADA SISWA SD NEGERI 1 GUNUNGLURAH, DESA
GUNUNGLURAH, KECAMATAN CILONGOK, KABUPATEN BANYUMAS TAHUN
2016.
xvii + 118 halaman: gambar, tabel, lampiran
Beberapa negara berkembang prevalensi skabies dilaporkan berkisar antara
6 – 27 % dari populasi umum dan insiden tertinggi terdapat pada anak usia sekolah
dan remaja. Kabupaten Banyumas pada tahun 2014 untuk kasus skabies,
Kecamatan Cilongok menduduki peringkat pertama dengan jumlah kasus 689,
disusul Kecamatan Wangon sebanyak 423 kasus dan Kecamatan Purwokerto
Selatan sebanyak 282. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan sanitasi
lingkungan dan personal hygiene terhadap kejadian skabies pada siswa SD Negeri 1
Gununglurah Tahun 2016
Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan rancangan
penelitian cross sectional. Populasi seluruh siswa SD Negeri 1 Gununglurah yaitu
310 siswa, sedangkan sampel sebanyak 148 menggunakan rumus minimum sampel
size. Variabel yang diteliti adalah sarana air bersih, kondisi fisik rumah, kebersihan
kulit, kebersihan rambut, kebersihan tangan, kaki, dan kuku, kebiasaan personal
hygiene, dengan uji chi square dengan α 0,05
Hasil penelitian menunjukkan variabel yang memiliki hubungan adalah
kebersihan kulit p-value= 0,001, dan kebersihan tangan, kaki, dan kuku nilai p-value
0,010.
Prevalensi kejadian skabies pada siswa SD Negeri 1 Gununglurah adalah
4,2 %. Kondisi kulit responden yang terkena skabies dengan yang tidak terkena
skabies terdapat perbedaan yang signifikan, sehingga kebersihan kulit dan
kebersihan tangan, kaki, dan kuku mempunyai hubungan dengan kejadian skabies.
Peneliti menyarankan melakukan kebiasaan, seperti memakai barang milik sendiri,
mandi minimal 2 kali sehari, mandi menggunakan sabun, mengganti pakaian,
kebiasaan mencuci tangan, mengganti sprei minimal 2 minggu sekali, mengganti
kaos kaki minimal seminggu 2 kali, kebiasaan memotong kuku, dan memakai alas
kaki saat bermain dapat mengurangi resiko terkena skabies.
Daftar bacaan: 36 (1990-2015)
Kata kunci : skabies, sarana sanitas, personal hygiene, kesehatan


Informasi Detail

Pernyataan Tanggungjawab
Asep Tata Gunawan
Pengarang
Verra Febrianti Rathyulina - Pengarang Tambahan
NIM
P17433212054
Bahasa
Indonesia
Deskripsi Fisik
xvii + 118 halaman: gambar, tabel, lampiran
Dilihat sebanyak
437
Penerbit Sarjana Terapan Sanitasi Lingkungan : Purwokerto.,
Edisi
2016
Subjek
Klasifikasi
081

Lampiran Berkas

Citation
Verra Febrianti Rathyulina. (2016).Hubungan sanitasi ingkungan dan personal Hygiene terhadap kejadian skabies pada siswa SD negeri 1 Gununglurah Cilongok, Banyumas tahun 2016(2016).Purwokerto:Sarjana Terapan Sanitasi Lingkungan

Verra Febrianti Rathyulina.Hubungan sanitasi ingkungan dan personal Hygiene terhadap kejadian skabies pada siswa SD negeri 1 Gununglurah Cilongok, Banyumas tahun 2016(2016).Purwokerto:Sarjana Terapan Sanitasi Lingkungan,2016.Jurnal Ilmiah

Verra Febrianti Rathyulina.Hubungan sanitasi ingkungan dan personal Hygiene terhadap kejadian skabies pada siswa SD negeri 1 Gununglurah Cilongok, Banyumas tahun 2016(2016).Purwokerto:Sarjana Terapan Sanitasi Lingkungan,2016.Jurnal Ilmiah

Verra Febrianti Rathyulina.Hubungan sanitasi ingkungan dan personal Hygiene terhadap kejadian skabies pada siswa SD negeri 1 Gununglurah Cilongok, Banyumas tahun 2016(2016).Purwokerto:Sarjana Terapan Sanitasi Lingkungan,2016.Jurnal Ilmiah



Dirujuk oleh 0 dokumen