Tugas Akhir DIII
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE II DENGAN FOKUS STUDI PENGELOLAAN LUKA DIABETES MELITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATANG 2
- Bagikan:
pankreas tidak dapat menghasilkan insulin dalam jumlah memadai atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif. Diabetes Melitus mengakibatkan kerusakan saraf (neuropati) di kaki yang menyebabkan terjadinya luka atau ulkus pada kaki. Penatalaksanaan luka Diabetes Melitus dilakukan dengan perawatan luka modern dan pendidikan kesehatan.
Tujuan : penelitian ini dilakukan untuk melaksanakan asuhan keperawatan keluarga penderita Diabetes Melitus tipe II dengan fokus studi pengelolaan luka Diabetes Melitus pada Ny. D dan Ny. S di wilayah kerja Puskesmas Batang 2.
Metode : Metode yang digunakan pada studi kasus ini adalah metode deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan peristiwa atau kondisi klien menggunakan kuisioner penatalaksanaan Diabetes Melitus untuk mengetahui tingkat pengetahuan kedua keluarga dan perawatan luka Diabetes Melitus
Hasil : Setelah dilakukan asuhan keperawatan keluarga selama 7x dalam 1 minggu pada kedua klien didapatkan hasil kedua klien mengalami peningkatan pengetahuan setelah diberikan pendidikan kesehatan. Hasil skoring kuisioner penatalaksanaan Diabetes Melitus yaitu sebelum dilakukan tindakan pada klien 1 yaitu 4 (cukup) dan sesudah tindakan 7 (cukup), sedangkan pada klien 2 sebelum dilakukan tindakan yaitu 4 (cukup) dan sesudah tindakan 8 (baik). Hasil kuisioner setelah dilakukan tindakan pendidikan kesehatan tentang perawatan luka DM didapatkan pada kedua klien sebelum tindakan 3 (cukup) dan sesudah tindakan 6 (baik). Hasil skoring kuisioner penatalaksanaan perawatan kaki diabetik yaitu sebelum dilakukan tindakan pada klien 1 yaitu 1 (kurang) dan sesudah tindakan 8 (baik), sedangkan pada klien 2 sebelum dilakukan tindakan yaitu 0 (kurang) dan sesudah tindakan 9 (baik). Serta adanya perubahan kondisi luka yang membaik setelah dilakukan perawatan luka modern dimana kedalaman luka berkurang, warna dasar luka kuning kemerahan, jaringan nekrosis berkurang, tumbuh jaringan baru berwarna merah muda dan bergelombang, eksudat berkurang, bau berkurang.
Simpulan : ketidakefektifan manajemen terapeutik keluarga teratasi sebagian, dikarenakan kedua klien kurang mematuhi penatalaksanaan diet DM dan perawatan luka yang kurang baik, dan kepatuhan minum obat DM sehingga dijadikan rencana tindak lanjut.
Saran : Saran dalam penelitian ini agar klien dan keluarga dapat melakukan perawatan secara mandiri melalui pengelolaan dan manajemen kesehatan keluarga.
Informasi Detail
| Pernyataan Tanggungjawab |
Sugih Wijayati, S.Kep.Ns.M.Kes; Fajar Surahmi, SKM,M.Kes
|
|---|---|
| Pengarang |
SUSWANTINI - Pengarang Utama
|
| NIM |
P1337420118115
|
| Bahasa |
Indonesia
|
| Deskripsi Fisik |
xv + 125 hlm.
|
| Dilihat sebanyak |
446
|
| Penerbit | Prodi DIII Keperawatan Semarang POLTEKKES KEMENKES SEMARANG : POLTEKKES KEMENKES SEMARANG., 2019 |
|---|---|
| Edisi | |
| Subjek | |
| Klasifikasi |
NONE
|