Detail Cantuman

Image of PEMBERIAN BIJI LABU KUNING (CUCURBITA PEPO) TERHADAP PENINGKATAN KADAR RETINOL DAN ZINK PADA BALITA DENGAN STUNTING

Tesis

PEMBERIAN BIJI LABU KUNING (CUCURBITA PEPO) TERHADAP PENINGKATAN KADAR RETINOL DAN ZINK PADA BALITA DENGAN STUNTING

XML

ABSTRAK

PEMBERIAN BIJI LABU KUNING (CUCURBITA PEPO) TERHADAP PENINGKATAN KADAR RETINOL DAN ZINK PADA BALITA DENGAN STUNTING

Sendy Firza Novilia Tono1, Diyah Fatmasari2, Donny K. Mulyantoro3

1,2, Magister Terapan Kesehatan, Poltekkes Kemenkes Semarang, 3Balai Litbang Kesehatan Magelang

Latar Belakang Stunting merupakan masalah kesehatan yang mempengaruhi sepertiga anak-anak di negara berkembang dan hampir 9 juta balita mengalami stunting. Kurangnya micronutrien menjadi penyebab langsung yang berdampak pada kelangsungan hidup menurun, rentan penyakit hingga kemiskinan dimasa dewasa. Pemberian biji labu kuning (kuaci) kaya akan betakaroten dan mineral zink dapat memperbaiki kekurangan micronutien pada balita stunting.
Tujuan: untuk mengetahui pengaruh pemberian biji labu kuning (cucurbita pepo) terhadap peningkatan kadar retinol dan zink pada balita dengan stunting
Metode : Desain penelitian Quasy Eksperiment pretest dan postets control group design. Subyek penelitian balita stunting usia 3-5 tahun sebanyak 24 balita dibagi 2 kelompok dengan teknik purposif sampling. Dilakukan pengambilan serum darah sebelum dan setelah diberikan biji labu kuning dengan dosis 10 g selama 28 hari. Analisa data menggunakan paired test, wilcoxon, independent t test.
Hasil penelitian : Kadar Retinol sebelum dan setelah perlakuan pada kelompok intervensi 1,43+0,80 dan 2,24+1,40 nilai p 0,176, pada kelompok kontrol 1,53+0,61 dan 1,69+0,70 nilai p 0,52 kedua nilai menunjukkan nilai rujukan normal retinol 0,84-8,1μmol/L dan kadar zink kelompok intervensi 8,65+0,53 dan 9,80+0,93 nilai p 0,005, pada kelompok kontrol 8,40+0,37 dan 8,65+0,44 nilai p 0,037 nilai kadar zink pada kelompok intervensi mencapai nilai normal zink yang dibutuhkan balita namun pada kelompok kontrol belum mencapai nilai normal yakni 9,8-16,8 μmol/L. rata-rata peningkatan kadar retinol pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol 0,80+1,92 dan 0,15+0,83 dengan nilai p 0,303, kadar zink 1,15+1,01 dan 0,25+0,34 dengan nilai p 0,008
Kesimpulan : biji labu kuning 10 gram selama 28 hari efektif meningkatkan kadar zink dan kurang efektif untuk peningkatan kadar retinol

Kata Kunci : Biji Labu Kuning, Kadar Retinol, Kadar Zink, Balita Stunting


Informasi Detail

Pernyataan Tanggungjawab
Dr. drg. Diyah Fatmasari, MDSc dan Dr. Donny K. Mulyantoro, SKM, M.Kes
Pengarang
SENDY FIRZA NOVILIA TONO - Pengarang Utama
NIM
P1337424717010
Bahasa
Indonesia
Deskripsi Fisik
XXIV + 134
Dilihat sebanyak
888
Penerbit PRODI MAGISTER TERAPAN KEBIDANAN : Semarang.,
Edisi
Subjek
Klasifikasi

Lampiran Berkas

Citation
SENDY FIRZA NOVILIA TONO. (2019).PEMBERIAN BIJI LABU KUNING (CUCURBITA PEPO) TERHADAP PENINGKATAN KADAR RETINOL DAN ZINK PADA BALITA DENGAN STUNTING().Semarang:PRODI MAGISTER TERAPAN KEBIDANAN

SENDY FIRZA NOVILIA TONO.PEMBERIAN BIJI LABU KUNING (CUCURBITA PEPO) TERHADAP PENINGKATAN KADAR RETINOL DAN ZINK PADA BALITA DENGAN STUNTING().Semarang:PRODI MAGISTER TERAPAN KEBIDANAN,2019.Tesis

SENDY FIRZA NOVILIA TONO.PEMBERIAN BIJI LABU KUNING (CUCURBITA PEPO) TERHADAP PENINGKATAN KADAR RETINOL DAN ZINK PADA BALITA DENGAN STUNTING().Semarang:PRODI MAGISTER TERAPAN KEBIDANAN,2019.Tesis

SENDY FIRZA NOVILIA TONO.PEMBERIAN BIJI LABU KUNING (CUCURBITA PEPO) TERHADAP PENINGKATAN KADAR RETINOL DAN ZINK PADA BALITA DENGAN STUNTING().Semarang:PRODI MAGISTER TERAPAN KEBIDANAN,2019.Tesis



Dirujuk oleh 0 dokumen