Skripsi D IV
HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN FISIK RUMAH DAN PERILAKU HIGIENE DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEBASEN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2019
- Bagikan:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Politektik Kesehatan Kemenkes Semarang
Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto
Prodi D-IV Kesehatan Lingkungan
Skripsi, Mei 2019
Abstrak
Tutus Astarina (tastarina@gmail.com)
HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN FISIK RUMAH DAN PERILAKU HIGIENE DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEBASEN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2019
XIX + 114 halaman : gambar, tabel, lampiran
Tuberkulosis (TB) merupakan penyalit infeksi paru yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium Tuberculosis. Penularan TB terjadi karena adanya paparan penderita TB terhadap orang lain melalui udara dalam bentuk droplet. Kuman TB dapat bertahan beberapa jam ditempat yang lembab, dan akan mati bila terkena sinar matahari langsung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor lingkungan fisik rumah dan perilaku higiene dengan kejadian Tuberkulosis Paru di wilayah kerja Puskesmas Kebasen Kabupaten Banyumas Tahun 2019.
Penelitian ini bersifat observasional dengan desain kasus kontrol. Sampel sebanyak 68 orang dengan kasus 34 responden dan kontrol 34 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan perbandingan 1 : 1. Penelitian dilakukan dengan cara pengukuran dan observasi terhadap variabel lingkungan fisik rumah dan perilaku responden. Analisis data menggunakan analisis univariat; bivariat (uji Chi Square), Odds Ratio (OR CI95% ); dan analisis multivariat (Regresi Logistik dengan metode Backward LR ).
Hasil analisis bivariat menunjukan bahwa terdapat hubungan antara kejadian TB Paru dengan pencahayaan (p= 0,027), suhu (p= 0,022), perilaku batuk menutup mulut (p= 0,050). Tidak ada hubungan antara kejadian TB Paru dengan jenis lantai (p= 0,803), luas ventilasi (p = 0,446), jenis dinding (p= 0,446), kelembaban (p= 0,732), perilaku membuang dahak pada tempat khusus (p= 0,323) dan kontak penderita (p = 0,015).
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu variabel yang paling berpengaruh terhadap kejadian TB Paru yaitu suhu dan kontak penderita. Disarankan bagi penderita TB Paru perlu adanya kesadaran akan pentingnya penggunaan masker untuk mengurangi risiko terjadinya penularan melalui perilaku batuk atau bersin tidak menutup mulut bagi penderita TB Paru. Perlu adanya peningkatan penyuluhan tentang rumah sehat dan penerapan perilaku pencegahan penyakit TB Paru bagi anggota keluarga penderita.
Daftar Bacaan : 36 (1999 – 2018 )
Kata Kunci : Lingkungan fisik rumah, Perilaku Higiene, TB Paru
Klasifikasi : Kesehatan Lingkungan
Informasi Detail
| Pernyataan Tanggungjawab |
TUTUS ASTARINA
|
|---|---|
| Pengarang |
TUTUS ASTARINA - Pengarang Utama
Budi Utomo - First Advisor Hikmandari - Second Advisor Agus Subagiyo - First Examiner Asep Tata Gunawan - Second Examiner |
| NIM |
P1337433215057
|
| Bahasa |
Indonesia
|
| Deskripsi Fisik |
xix + 114pages: illustration; 22 x 30cm.
|
| Dilihat sebanyak |
6529
|
| Penerbit | Sarjana Terapan Sanitasi Lingkungan : Purwokerto., 2019 |
|---|---|
| Edisi | |
| Subjek | |
| Klasifikasi |