Skripsi Profesi
PEMBERIAN ANAESTHESIA EDUCATION CARD PADA PASIEN PRE OPERASI DENGAN CRANIOTOMY DI RUANG INSTALASI BEDAH SENTRAL (IBS) RSUD K.R.M.T WONGSONEGORO KOTA SEMARANG
XMLLatar belakang – Craniotomy adalah perbaikan pembrdahan,reseksi,atau pengangkatan pertumbuhan dan abnormalitas di dalam cranium terdiri atas pengangkatan dan penggantian tulang tengkorak untuk memberikan pencapaian pada struktur intracranial.(Satyanegara,2018). Berdasarkan data rekam medis di IBS RS Wongsonegoro Semarang dari bulan Januari sampai Mei 2019 pasien dengan Craniotomy sebanyak 54 pasien. Craniotomy dilakukan dengan tujuan mengeluarkan massa berupa tumor atau cairan yang mnyebabkan tekanan intracranial , dalam pelaksanaanya sebelum dilakukan tindakan pembedahan Craniotomy pasien memperoleh General. General Anestesi membuat pasien menjadi tidak sadar dan mengontrol pernafasan via mesin sehingga membuat pasien menjadi sangat cemas . Kecemasan pada pasien yang menjalankan anestesi General sekitar 40 – 57,5 % (Pramono, 2014). Kecemasan apabila tidak tertangani akan menyebabkan gangguan irama jantung, takipnea, dan perubahan hemodinamik pada tubuh sehingga mengganggu proses operasi. Untuk mencegah agar tidak terjadi Kecemasa pada intra dan post operatif maka dilakukan tindakan edukasi pre operatif. Pemberian edukasi preoperative berguna untuk menambah wawasan pasien sehingga mengurangi tingkat kecemasan.
Tujuan - Memberikan gambaran asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah kecemasan perioperatif pada pasien Craniotomy di Instalasi Bedah Sentral RSUD K.R.M.T Wongsonegoro.
Metoda - Jenis penelitian ini merupakan metoda deskriptif bertujuan untuk mendapatkan gambaran secara realita dan obyektif terhadap suatu kondisi tertentu yang sedang terjadi. Jumlah sampel yang diperlukan yaitu 2 responden.
Hasil – Terdapat penurunan angka tingkat kecemasan pada kedua pasien intervensi setelah dilakukan edukasi preoperative menggunakan Anaesthesia Education Card. Yaitu dari yang awalnya 35 menjadi 17 dan 36 menjadi 19
Pembahasan – Intervensi yang dilakukan pada pasien kelolaan yaitu pasien diberikan edukasi menggunakan kartu Anaesthesia Education card yaitu 15 menit pre operatif. Sebelum dilakukan edukasi pasien di berikan kuisioner ZSAS untuk mengetahui tingkat kecemaan pada pasien (Buggy, 2014).
Simpulan dan Saran – Hasil studi kasus diketahui pemberian edukasi menggunakan Anaesthesia Education Card cukup berpengaruh mengurangi tingkat kecemasan pasien.
Informasi Detail
Pernyataan Tanggungjawab |
Elisa, S.Kep, Ns, M.Kep
|
---|---|
Pengarang |
STEPHEN FERLIUS - Pengarang Utama
|
NIM |
P1337420918139
|
Bahasa |
Indonesia
|
Deskripsi Fisik |
86
|
Dilihat sebanyak |
725
|
Penerbit | Poltekkes Kemenkes Semarang : Semarang., 2019 |
---|---|
Edisi | |
Subjek | |
Klasifikasi |
081
|