Tugas Akhir DIII
PENGENDALIAN VEKTOR DBD DI PERUMAHAN LEDUG WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEMBARAN 2 KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2018
- Bagikan:
Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto
Program Studi Diploma III Kesehatan Lingkungan
Karya Tulis Ilmiah, Mei 2018
Abstrak
Satrio Dwi Nugroho (Satriodwi715@gmail.com)
PENGENDALIAN VEKTOR DBD DI PUSKESMAS KEMBARAN 2 (PERUMAHAN
LEDUG) KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2018
xix + 77 Halaman : tabel, gambar, lampiran
Pemberantasan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) selain dengan pengobatan terhadap
penderita, dapat dilakukan dengan cara pengendalian vektornya. Pada tahun 2016 Di Puskesmas Kembaran 2
terdapat 29 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) diantaranya 15 kasus menyerang warga yang berjenis
kelamin laki-laki sedangkan 14 kasus menyerang warga yang wanita. Dan dalam kasus tersebut ada 2 orang
yang meninggal. (Data dinkes 2016). Tujuan penelitian mengetahui pelaksanaan program pengendalian
kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Perumahan.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskripif. Subyek penelitian adalah pencatatan dan
pelaporan, penyelidikan epidemiologi, surveilans, pengendalian vektor DBD, dan monitoring hasil.
Penelitian ini dilakukan dengan cara observasi, wawancara, checklist, pengukuran suhu dan kelembaban di
Perumahan Ledug. Pengumpulan data dengan sumber data primer dari observasi, wawancara, Data disajikan
dalam bentuk narasi terstruktur, grafik, dan tabel. Analisis data dilakukan dengan cara analisi tabel dan
grafik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kasus DBD pada tahun 2011 sampai tahun 2017 berdasarkan
penderita yang meliputi umur dan jenis kelamin yaitu untuk umur tertinggi penderita pada usia 16 sampai
dengan 18 tahun dengan jumlah 5 kasus, jenis kelamin terbanyak pada penderita DBD adalah perempuan
yaitu 14 kasus. Penyebaran kasus berdasarkan pada waktu kejadian tertinggi pada bulan Februari, dan kondisi
persebaran tertinggi di RW IX Perumahan Desa Ledug. Tindakan pengendalian vektor DBD telah dilakukan
beberapa kegiatan secara berkala dan berkelanjutan seperti survey jentik berkata, abatisasi, PSN, fogging,
dan penyuluhan.
Kesimpulan penelitian adalah, penderita umumnya berusia antara 16-18 tahun dengan jenis kelamin
paling banyak perempuan, waktu kejadian tertinggi kasus DBD ada di bulan Februari. Tempat persebaran
tertinggi adalah RW IX Perumahan Ledug. Serta telah dilakukan pengendalian vektor DBD secara berkala
dan berkelanjutan. Disarankan kepada Puskesmas Kembaran 2 untuk meningkatkan program pengendalian
vektor DBD di Perumahan Ledug.
Daftar bacaan : 13 (1999 – 2018)
Kata kunci : Epidemiologi , Demam Berdarah Dengue (DBD),
Pengendalian vektor DBD
Klasifikasi : -
iii
Health Polytechnic of Semarang
Department of Environmental Health
Program Study Diploma III of Environment Health
Scientific Writing, Mei 2018
Abstract
Satrio Dwi Nugriho (Satriodwi715@gmail.com)
CONTROL OF DHf VECTOR AT KEMBARAN PUBLIC HEALTH DISTRICT OF
BANYUMAS YEAR 2018
Year 2018
xix + 77 page : table, picture, enclosure
Eradication of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) in addition to treatment of patients, can be done by
controlling the vector. In 2016, there are 29 cases of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) of which 15 cases
attacked people of male citizens and 14 cases attacked female citizens at Puskesmas Kembaran 2. And in that
case, there are 2 victims who died. (Data from Dinkes 2016). The purpose of study is to know the
implementation of control program of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) in Housing environment.
The type of research used is descriptive. Research subjects were recording and reporting,
epidemiological investigation, surveilance, vector control DHF and monitoring results. This research is done
by observation, interview, checklist, temperature and humidity measurement in the Ledug housing. Data
collection with primary data source from observation, interview, Data presented in the form of structured
narrative, graph, and table. Data analysis is done by way of table and graph analysis.
The results showed that dengue fever cases in 2011 until 2017 were based on the victims that cover
their age and their gender i.e. for the highest age of patients at the age of 16 to 18 years with the number of 5
cases, the most genders in dengue fever patients are women with 14 cases. The deployment of cases was
based on the highest occurrence time in February, and the highest dispersion conditions in RW IX Ledug
Village Housing. DHF vector control actions have been undertaken for periodic and sustained activities such
as larva survey, abatization, PSN, fogging, and counseling.
The conclusion of the study is, the patient is generally aged between 16-18 years with the most female
gender, the time of the highest incidence of dengue cases exist in February. The highest spread spot is RW IX
Ledug Housing. And has been done dengue vector control periodically and continuously. Suggested to
Puskesmas Kembaran 2 to improve vector control program of DHF in housing Ledug.
Reading list : 13 (1999 – 2018)
Key word : Epidemiology, Dengue Hemorrhagic Fever (DHF),
Dengue Vector Control
Informasi Detail
| Pernyataan Tanggungjawab |
DR. Aris Santjaka, SKM., M.Kes
|
|---|---|
| Pengarang |
SATRIO DWI NUGROHO - Pengarang Utama
|
| NIM |
P1337433115035
|
| Bahasa |
Indonesia
|
| Deskripsi Fisik |
xix + 77 Halaman : tabel, gambar, lampiran
|
| Dilihat sebanyak |
444
|
| Penerbit | Poltekkes Kemenkes Semarang : JUR.KESING PURWOKERT., 2018 |
|---|---|
| Edisi | |
| Subjek | |
| Klasifikasi |
NONE
|