Skripsi D IV
HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR, RIWAYAT PENYAKIT INFEKSI DAN TINGGI BADAN IBU DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK USIA 6 - 24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS I PURWOKERTO TIMUR
XMLPOLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
JURUSAN DIV GIZI
KARYA TULIS ILMIAH, 2017
HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR, RIWAYAT PENYAKIT INFEKSI DAN TINGGI BADAN IBU DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK USIA 6 - 24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS I PURWOKERTO TIMUR
ARFIYANTI NUR AQMARINA, DIBAWAH BIMBINGAN SADIYANTO, SKM, M.Kes DAN SUSI TURSILOWATI, SKM M.Sc.PH
viii, 5 Bab, 55 halaman, 17 tabel, 6 lampiran
ABSTRAK
Latar Belakang : Balita termasuk dalam kelompok umur rentan gizi. Dari hasil Riskesdas tahun 2013, prevalensi stunting pada balita di Indonesia sebesar 37,2%, sedangkan di Jawa Tengah memiliki prevalensi yang tinggi yaitu 35%. Menurut data PSG pada tahun 2016 prevalensi stunting pada usia 6 – 24 bulan di Kabupaten Banyumas yaitu sebesar 21,6%. Pada wilayah Puskesmas I Purwokerto Timur memiliki data prevalensi stunting pada usia 6 – 24 bulan cukup tinggi yaitu 22,3%.
Tujuan Penelitian : mengetahui hubungan berat badan lahir, riwayat penyakit infeksi dan tinggi badan ibu dengan kejadian stunting pada anak usia 6 – 24 bulan di wilayah kerja Puskesmas I Purwokerto Timur
Metode Penelitian : Penelitian ini termasuk dalam bidang keilmuan gizi masyarakat Jenis penelitian ini termasuk penelitain deskriptif analitik dan dengan rancangan case control tanpa matching. Besar sampel sebanyak 20 kasus dan 20 kontrol data yang dikumpulkan yaitu data status gizi balita PB/U, berat badan lahir, riwayat penyakit infeksi dan tinggi badan ibu balita. Uji yang digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel adalah uji Chi-Square dan Fisher Exact dengan derajat kepercayaan 95%.
Hasil : Menurut hasil penelitian didapatkan pada anak yang berstatus gizi stunting 70% mempunyai BBLR dan pada anak tidak stunting 0%. Pada anak yang berstatus gizi stunting 80.9% ada riwayat penyakit infeksi dan pada anak tidak stunting 40%. Pada anak yang berstatus gizi stunting 25% mempunyai ibu dengan tinggi badan berisiko dan pada anak tidak stunting 5%.
Kesimpulan : Ada hubungan yang signifikan antara berat badan lahir dengan stunting (p= 0.0001). Ada hubungan yang signifikan antara riwayat penyakit infeksi dengan stunting (p=0.010 ,OR= 6.000). Ada hubungan yang signifikan antara tinggi badan ibu dengan stunting (p=0.002, OR= 6.333). Perlu dilakukan penyuluhan mengenai stunting dan kegiatan preventif lain untuk menurunkan risiko kejadian stunting
DAFTAR PUSTAKA : 69 (1986-2014)
Informasi Detail
Pernyataan Tanggungjawab |
SADIYANTO, SKM, M.Kes dan SUSI TURSILOWATI, SKM M.Sc.PH
|
---|---|
Pengarang |
Arfiyanti Nur Aqmarina - Pengarang Utama
|
NIM |
P1337431216087
|
Bahasa |
Indonesia
|
Deskripsi Fisik |
xii + 54 hlm.; Ilus.: 29 cm
|
Dilihat sebanyak |
1383
|
Penerbit | Prodi DIV Gizi Poltekkes Kemenkes Semarang : ., 2017 |
---|---|
Edisi | |
Subjek | |
Klasifikasi |
NONE
|