Tugas Akhir DIII
HUBUNGAN DIABETES MELITUS DENGAN TERJADINYA KONVERSI PENGOBATAN FASE INTENSIF PADA PENDERITA TUBERKULOSIS DENGAN BTA POSITIF
XMLABSTRAK
Latar Belakang : Indikator yang digunakan dalam mengevaluasi dan meningkatkan keberhasilan pengobatan tuberkulosis paru adalah angka konversi. Konversi merupakan perubahan hasil BTA positif pada awal pengobatan menjadi negatif pada akhir pengobatan fase intensif. Tingginya kasus gagal konversi bisa disebabkan oleh faktor-faktor yang dapat memperburuk penyakit tuberkulosis. Salah satu yang menjadi faktor risiko tersebut yaitu, adanya penyakit komorbid seperti Diabetes Melitus.
Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan Diabetes Melitus dengan terjadinya konversi pengobatan fase intensif pada penderita tuberkulosis di Balai Kesehatan Masyarakat Wilayah Semarang.
Metode Penelitian: Penelitian yang dilakukan termasuk jenis observasional kriteria penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan sebanyak 16 sampel, dengan metode pengambilan sampel menggunakan pendekatan purposive sampling.
Hasil: Semua hasil pemeriksaan follow up setelah pengobatan fase intensif mengalami konversi pengobatan 100%, sehingga data tidak dapat dilakukan uji hubungan.
Kesimpulan: Tidak dapat membuktikan adanya hubungan Diabetes Melitus dengan terjadinya konversi pengobatan fase intensif pada penderita tuberkulosis dengan BTA positif.
Kata Kunci: Diabetes Melitus, Konversi pengobatan, Tuberkulosis.
Informasi Detail
Pernyataan Tanggungjawab |
Nurjani STr.AK
|
---|---|
Pengarang |
Anida Nurul Fadhiilah - Pengarang Utama
|
NIM |
P1337434115031
|
Bahasa |
Indonesia
|
Deskripsi Fisik |
XII + 68 hlm.; Ilus.; 29 cm
|
Dilihat sebanyak |
171
|
Penerbit | Prodi DIII Analis Kesehatan Semarang POLTEKKES KEMENKES SEMARANG : Poltekkes Kesehatan Kemenkes S., 2018 |
---|---|
Edisi | |
Subjek | |
Klasifikasi |