Skripsi D IV
PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP KADAR GULA DARAH KLIEN DIABETES MELLITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MERTOYUDAN II
XMLDiabetes Mellitus (DM) dikenal dengan penyakit kencing manis yang merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan adanya kenaikan kadar gula darah diatas normal. Diabetes adalah penyakit kronis yang terjadi baik saat pankreas tidak menghasilkan cukup insulin atau bila tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin yang dihasilkannya sampai penyakit tersebut berkembang dan berdampak pada komplikasi. Disebut the silent killer karena sebagian orang dengan diabetes tidak mengetahui mereka menderita Diabetes Mellitus. Hiperglikemia yang terjadi pada diabetes merupakan efek umum yang tidak terkontrol dan seiring berjalannya waktu menyebabkan kerusakan serius pada banyak sistem tubuh, terutama saraf dan pembuluh darah (World Health Organization / WHO, 2017).
Saat ini kompilasi data menunjukkan bahwa sekitar 150 juta jiwa di dunia menderita diabetes, dan mungkin akan menjadi dua kali lipat pada tahun 2025. Banyaknya penyebab naiknya di negara berkembang yaitu bertambahnya penduduk, penuaan, diit tidak sehat obesitas dan kurang beraktivitas (WHO, 2018). Di Indonesia, pada tahun 2000- an, penduduk yang berusia diatas 20 tahun adalah 125 juta jiwa. Jika prevalensi kejadian DM 4.6 %, maka jumlah pasien DM 5.6 juta jiwa (Sunaryo, 2014). Dari profil kesehatan Jawa Tengah, hasil rekapitulasi data kasus baru penyakit tidak
2
menular yang dilaporkan secara keseluruhan pada tahun 2015 adalah 603.840 kasus. Adapun proporsi kasus baru penyakit tidak menular tahun 2015 untuk penyakit Diabetes Mellitus mendapati hasil 18,33 %.
Kejadian Diabetes Mellitus diawali dengan kurangnya insulin sebagai penyebab utama. Disisi lain timbulnya Diabetes Mellitus berasal dari kekurangan insulin yang bersifat releatif yang disebabkan oleh adanya resistensi insulin (Bustan, 2015). Hiperglikemia yang berkepanjangan dapat mengakibatkan komplikasi mikrovaskular, komplikasi neuropatik, dan penyakit vaskular perifer (Smeltzer & Bare, 2013). Dalam pencegahan komplikasi dapat dilakukan penatalaksanaan manajemen Diabetes Mellitus.
Menurut American Diabetes Asosiation / ADA (2017) manajemen gaya hidup adalah aspek mendasar Diabetes Mellitus. Manajemen Diabetes Mellitus meliputi edukasi, dukungan diri, diit, aktifitas fisik. Dalam aktifitas fisik dilakukan 3 – 4 kali dalam seminggu dalam waktu minimal 75 menit dalam seminggu. Komplikasi diabetes dapat dihindari dengan melakukan olahraga secara teratur dan benar. Komponen aktifitas fisik dapat berupa latihan jasmani atau olahraga merupakan salah satu hal yang penting dalam penatalaksanaan diabetes karena efeknya dapat menurunkan kadar glukosa darah dengan meningkatkan pengambilan glukosa oleh otot dan memperbaiki pemakaian insulin dengan begitu risiko terjadinya komplikasi akan berkurang (Syamsyiah, 2017). Pada prinsipnya olahraga bagi penderita diabetes tidak berbeda dengan olahraga orang yang tidak menderita diabetes. Olahraga bertujuan untuk membakar kalori yang dimana glukosa akan diubah menjadi
3
energi, sehingga gula darah dalam darah dapat menurun. Salah satu latihan jasmani yang dapat dilakukan oleh diabetisi yaitu dengan senam diabetes. Senam diabetes adalah senam aerobic low impact dan rithmic (Widianti, 2010).
Informasi Detail
Pernyataan Tanggungjawab |
Erna Erawati, S.Kep.Ns, M.Kep
|
---|---|
Pengarang |
DWI MUSTIKAWATI - Pengarang Utama
|
NIM |
P1337420714031
|
Bahasa |
Indonesia
|
Deskripsi Fisik |
Cover pink, 19x27 cm.
|
Dilihat sebanyak |
424
|
Penerbit | Prodi Keperawatan Magelang : Magelang., 2018 |
---|---|
Edisi | |
Subjek | |
Klasifikasi |
S-DIV-55
|