Tugas Akhir DIII
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN BENIGN PROSTATIC HYPERPLASIA POST OPERASI TURP DENGAN RISIKO PERDARAHAN DI RUANG EDELWEIS RSUD Prof. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO
XMLKelainan kelenjar prostat yang dikenal dengan istilah histopatologi Benign Prostatic Hyperplasia yang menggambarkan adanya pembesaran prostat atau hyperplasia prostatic. Penanganan kasus BPH diatasi beberapa cara, salah satunya pembedahan. Pembedahan pada kasus BPH memiliki beberapa teknik operasi salah satunya yaitu Transurethral Resection of the Prostate (TURP). Namun, harus diperhatikan penanganan setelah pasien dioperasi, yaitu mempertahankan irigasi, monitor tehadap perdarahan, mencegah pergeseran kateter, mencegah infeksi, monitor terhadap retensi. Memonitor terhadap perdarahan dilakukan karena dapat terjadi hematuria selama beberapa hari setelah pembedahan. Hal yang dapat perawat lakukan untuk mengurangi risiko perdarahan adalah pemantauan Continuous Bladder Irrigation (CBI).
Informasi Detail
Pernyataan Tanggungjawab |
Asrin, MN dan Supadi, M.Kep, Sp. MB
|
---|---|
Pengarang |
WURI OKTAFIANA - Pengarang Utama
|
NIM |
P1337420215099
|
Bahasa |
Indonesia
|
Deskripsi Fisik |
xvii + 121 hlm.;Bibl.;Ilus.;29cm
|
Dilihat sebanyak |
246
|
Penerbit | Prodi DIII Keperawatan Purwokerto POLTEKKES KEMENKES SEMARANG : Prodi Keperawatan Purwokerto., 2018 |
---|---|
Edisi | |
Subjek | |
Klasifikasi |
081
|