Detail Cantuman

No image available for this title

Tugas Akhir DIII

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. B DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA YANG MEMPUNYAI MASALAH HIPERTENSI DI KELURAHAN KERAMAT WILAYAH KERJA PUSKESMAS MAGELANG UTARA KOTA MAGELANG

XML

Hipertensi atau yang lebih dikenal dengan nama penyakit darah tinggi adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah di atas ambang batas normal yaitu 120/80 mmHg. Menurut World Health Organization (WHO), batas tekanan darah yang masih dianggap normal adalah kurang dari 130/85 mmHg. Bila tekanan darah sudah lebih dari 140/90 mmHg dinyatakan hipertensi (Adib, 2009).
Hipertensi adalah keadaan peningkatan tekanan darah yang memberi gejala yang akan berlanjut pada suatu target organ seperti stroke untuk otak, penyakit jantung koroner untuk pembuluh darah jantung dan right ventrikel hypertrophy / left ventrikel hypertrophy untuk otot jantung (Bustan, 2007).
Prevalensi hipertensi di Indonesia menurut Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) (2004), pada orang yang berusia 25 tahun ke atas menunjukkan bahwa 27% laki-laki dan 29% wanita menderita hipertensi (Akhmad, 2010).
Selain data diatas, Riset Kesehatan Dasar Nasional (2007) yang di lakukan oleh Departemen Kesehatan RI menunjukan prevalensi Nasional Hipertensi pada penduduk umur lebih dari 18 tahun adalah sebesar 29,8% (Soendoro, 2007).
Berdasarkan pendataan tahun 2013 tehadap 5 puskesmas di Magelang mengenai Penyakit Tidak Menular (PTM) menunjukkan bahwa penyakit hipertensi essensial atau hipertensi primer masih menduduki peringkat pertama yaitu 18.494 dari 31.161 kasus penyakit tidak menular yang terjadi (Dinas Kesehatan Kota Magelang, 2013).
Dampak yang biasa pada hipertensi lama tidak dikontrol adalah gangguan penglihatan, oklusi koroner, gagal ginjal, dan stroke. Selain itu jantung membesar karena dipaksa meningkatkan beban kerja saat pemompa melawan tingginya tekanan darah (Puspitorini, 2009).
Hipertensi merupakan faktor risiko primer penyakit jantung dan stroke. Hipertensi jika tidak ditangani dengan benar akan menyebabkan stroke bahkan kematian. Pada saat ini hipertensi adalah faktor risiko ketiga terbesar yang menyebabkan kematian dini (Departemen Kesehatan, 2006).
Sampai saat ini, hipertensi masih tetap menjadi masalah karena beberapa hal, antara lain meningkatnya prevalensi hipertensi, masih banyaknya pasien hipertensi yang belum mendapatkan pengobatan maupun sudah diobati tetapi tekanan darahnya belum mencapai target, serta adanya penyakit penyerta dan komplikasi yang dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas (Yogiantoro, 2010).
Dalam pencegahan dan pengobatan pasien hipertensi, keluarga perlu untuk melaksanakan peran dan tugas keluarga. Salah satu peran dan tugas keluarga menurut Friedman (2010) adalah mengenal masalah hipertensi. Hasil studi menunjukkan, satu dari empat penderita hipertensi tidak
mengetahui dirinya memiliki tekanan darah tinggi, merasa dirinya sehat dan kondisi ini dapat mengancam jiwa. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengenal masalah kesehatan setiap anggota keluarga yaitu dengan belajar memahami dan mencari tahu masalah yang dihadapi anggota keluarga melalui berbagai sumber informasi dan para ahli. Pentingnya meningkatkan pengetahuan setiap anggota keluarga, karena dapat mencari pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan anggota keluarga. Menurut Friedman (2010) semakin tinggi tingkat pendidikan suatu keluarga, maka semakin baik pengetahuan keluarga tersebut tentang kesehatan.
Tugas keluarga yang selanjutnya, menurut Friedman (dalam Mubarak, 2006) yaitu mengambil keputusan untuk tindakan kesehatan yang tepat. Hal ini diperlukan pertimbangan siapa diantara anggota keluarga yang mempunyai kemampuan untuk memutuskan tindakan keluarga yang tepat sehingga dapat segera dikurangi atau bahkan teratasi. Salah satu tindakan kesehatan yaitu minum obat. Keteraturan minum obat ditentukan oleh kepatuhan. Peran dan tugas keluarga sangat penting, apabila individu mendapat dukungan yang kuat, maka ia akan mencoba sekuat tenaga untuk patuh dalam minum obat.
Tugas keluarga yang selanjutnya adalah melakukan perawatan kesehatan terhadap penderita hipertensi. Kebutuhan ekonomi yang semakin meningkat membuat keluarga mengabaikan anggotanya yang sakit hipertensi. Mereka lebih fokus mencari uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hal tersebut dapat membuat kondisi pasien hipertensi semakin memburuk.
Tugas keluarga ini sangat penting dilakukan walaupun memerlukan pengorbanan ekonomi. Perawatan ini dapat dilakukan di rumah apabila keluarga memiliki kemampuan melakukan tindakan untuk pertolongan pertama. (Setiadi, 2008)
Tugas keluarga berikutnya, menjaga lingkungan. Lingkungan pada penderita hipertensi, dibuat senyaman mungkin dengan pasien dan mempertahankan suasana rumah yang sehat. Faktor lingkungan sangat berpengaruh dalam kenaikan tekanan darah seperti intake garam, obesitas, termasuk penyediaan diet, pekerjaan, besarnya keluarga dan keramaian (Harrison`s, 2004)
Tugas keluarga yang terakhir yaitu memanfaatkan fasilitas kesehatan, dalam hal ini banyak aspek yang mempengaruhi seperti ketiadaan uang, jarak fasilitas pelayanan kesehatan yang terlalu jauh serta adanya hambatan mengenai sarana angkutan atau transportasi (Friedman dalam Mubarak, 2006).
Berdasarkan data-data di atas, peran dan tugas keluarga sangat penting terutama pada hipertensi yang terjadi pada orang tua. Peran keluarga sangat dibutuhkan dalam perawatan maupun pengobatan bagi anggota keluarganya yang sakit hipertensi. Keluarga diharapkan mengenal masalah hipertensi dan melakukan pencegahan, perawatan dan pengobatan bagi anggota keluarga yang menderita hipertensi. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk membuat laporan kasus dengan judul, “Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. B Dengan Salah Satu Anggota Keluarga Yang Mempunyai Masalah
Hipertensi Di Desa Ngembik Kidul Wilayah Kerja Puskesmas Magelang Utara Kota Magelang Tahun 2014”.


Informasi Detail

Pernyataan Tanggungjawab
Drs. Moh. Hanafi, M. Kes
Pengarang
Tria Kurniasari - Pengarang Utama
NIM
P17420511085
Bahasa
Indonesia
Deskripsi Fisik
Cover merah hati, 19x27 cm.
Dilihat sebanyak
241
Penerbit Prodi D3 Keperawatan Magelang : Magelang.,
Edisi
Subjek
Klasifikasi
LK-879

Lampiran Berkas

Citation
Tria Kurniasari. (2014).ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. B DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA YANG MEMPUNYAI MASALAH HIPERTENSI DI KELURAHAN KERAMAT WILAYAH KERJA PUSKESMAS MAGELANG UTARA KOTA MAGELANG().Magelang:Prodi D3 Keperawatan Magelang

Tria Kurniasari.ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. B DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA YANG MEMPUNYAI MASALAH HIPERTENSI DI KELURAHAN KERAMAT WILAYAH KERJA PUSKESMAS MAGELANG UTARA KOTA MAGELANG().Magelang:Prodi D3 Keperawatan Magelang,2014.Tugas Akhir DIII

Tria Kurniasari.ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. B DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA YANG MEMPUNYAI MASALAH HIPERTENSI DI KELURAHAN KERAMAT WILAYAH KERJA PUSKESMAS MAGELANG UTARA KOTA MAGELANG().Magelang:Prodi D3 Keperawatan Magelang,2014.Tugas Akhir DIII

Tria Kurniasari.ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. B DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA YANG MEMPUNYAI MASALAH HIPERTENSI DI KELURAHAN KERAMAT WILAYAH KERJA PUSKESMAS MAGELANG UTARA KOTA MAGELANG().Magelang:Prodi D3 Keperawatan Magelang,2014.Tugas Akhir DIII



Dirujuk oleh 0 dokumen