Detail Cantuman

No image available for this title

Tugas Akhir DIII

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S DENGAN GAGAL GINJAL KRONIK PADA Ny. T DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SECANG 1 KABUPATEN MAGELANG

XML

Berdasarkan WHO penyakit gagal ginjal dan saluran kemih telah menyumbang 850.000 kematian seriap tahunnya. Hal ini menyatakan bahwa penyakit gagal ginjal kronik menduduki angka ke 12 tertinggi kematian atau angka ke 17 kecatatan. Hingga tahun 2015 sebanyak 36 juta orang di dunia meninggal akibat gagal ginjal kronik (Berita Republika, 2016).
Di Indonesia, kasus gagal ginjal diperkirakan terjadi sekitar 0.2% setiap tahunya dari jumlah total penduduk, atau sekitar 490.000. Privalensi terbesar terjadi pada kelompok umur > 75 tahun dengan 0,5% lebih tinggi daripada kelompok umur yang lain. Gagal ginjal juga menempati urutan ke 10 dalam penyakit tidak menular. (RISKESDAS, 2013).
Sedangkan menurut Pernefri (Perhimpunan Nefrologi Indonesia) di Jawa Tengah pada tahun 2012 sebanyak 2.146 orang. Pada tahun 2013 sebanyak 2.260 orang, dan meningkat pada tahun 2014 sebanyak 3.080 orang (Pamungtyas, 2016).
Data dari puskesmas tidak tersedia, karena tidak terdapat pemerikaan penunjang bagi klien yang diduga mengalami gagal ginjal. Puskesmas akan langsung merujuk ke rumah sakit untuk memperkuat diagnosis. Karena hal tersebut, prevalensi gagal ginjal tidak terkaji di pelayanan kesehatan tingkat dasar (Puskesmas Magelang Utara, begitu pula puskesmas Bandongan, 2016).
2
Gagal ginjal kronik terjadi perlahan-lahan bisa dalam hitungan bulan bahkan tahun, dan sifatnya tidak bisa disembuhkan. Selama ini dikenal dua metode dalam penanganan gagal ginjal yaitu transplantasi dan dialysis. Untuk transplantasi ginjal masih terbatas karena banyak kendala yang harus dihadapi diantaranya ketersediaan donor, teknik operasi, dan juga perawatan pada waktu pasca operasi.
Sedangkan hemodialisa atau proses cuci darah menggunakan mesin, membutuhkan waktu paling sedikit 3-4 jam setiap kali terapi. Kegiatan ini berlangsung terus menerus sepanjang hidupnya. Tingginya biaya yang harus dikeluarkan untuk satu kali proses cuci darah (setidaknya Rp. 500.000,- per terapi) kerap dirasakan membebani penderita dan keluarga. Ketergantungan pada mesin dialysis juga membuat aktifitas penderita menjadi terbatas.
Prosedur hemodialisa sangat bermanfaat bagi pasien penykit gagal ginjal tahap akhir, namun tidak berarti tidak beresiko dan tidak mempunyai efek samping. Berbagai permasalahn dan komplikasi dapat terjadi pada pasien yang mengalami hemodialisa. Komplikasi hemodialisa dapat menimbulkan perasaan ketidaknyaman, meningkatkan stress dan mempengaruhi kualitas hidup pasien, diantaranya adalah kesehatan fisik, psikologis, spiritual, status social ekonomi, dan dinamika keluarga. (Nurani, 2013)
Dalam mengatasi masalah gagal ginjal, keluarga mempunyai tugas dalam pemeliharaan kesehatan yaitu mengenal masalah gagal ginjal dalam sebuah keluarga, pengambilan keputusan untuk tindakan yang tepat terkait masalah
3
gagal ginjal, perawatan keluarga dengan masalah gagal ginjal, memodifikasi lingkungan yang ada serta perlu pemanfaatan fasilitas kesehatan secara tepat.
Namun ketika salah satu anggota keluarga mengalami masalah gagal ginjal dan keluarga tidak mampu mengenal tanda gejala, penyebab, pencegahan serta perawatan pasien dengan masalah gagal ginjal secara menyeluruh maka tugas keluarga yang lain juga tidak terpenuhi sehingga menimbulkan dampak ketidakmampuan keluarga mengenal masalah dengan gagal ginjal, ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan terkait gagal ginjal, ketidakmampuan keluarga merawat dengan gagal ginjal, ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan dengan gagal ginjal, dan ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan yang mengakibatkan keluarga menjadi tidak produktif.
Berdasarkan uraian di atas, hal itulah yang menjadi ketertarikan penulis untuk menyusun karya tulis ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. S dengan Kasus Gagal Ginjal Kronik di wilayah kerja Puskesmas Secang 1 Kabupaten Magelang”.


Informasi Detail

Pernyataan Tanggungjawab
Siti Arifah, SKM. M.kes
Pengarang
NIM
P1337420514069
Bahasa
Indonesia
Deskripsi Fisik
Cover warna merah hati, 21x31 cm
Dilihat sebanyak
8189
Penerbit Prodi D3 Keperawatan Magelang : Magelang.,
Edisi
Subjek
Klasifikasi
LK1131

Lampiran Berkas

Citation
Nurul Salasia Prayitna Putri. (2017).ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S DENGAN GAGAL GINJAL KRONIK PADA Ny. T DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SECANG 1 KABUPATEN MAGELANG().Magelang:Prodi D3 Keperawatan Magelang

Nurul Salasia Prayitna Putri.ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S DENGAN GAGAL GINJAL KRONIK PADA Ny. T DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SECANG 1 KABUPATEN MAGELANG().Magelang:Prodi D3 Keperawatan Magelang,2017.Tugas Akhir DIII

Nurul Salasia Prayitna Putri.ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S DENGAN GAGAL GINJAL KRONIK PADA Ny. T DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SECANG 1 KABUPATEN MAGELANG().Magelang:Prodi D3 Keperawatan Magelang,2017.Tugas Akhir DIII

Nurul Salasia Prayitna Putri.ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S DENGAN GAGAL GINJAL KRONIK PADA Ny. T DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SECANG 1 KABUPATEN MAGELANG().Magelang:Prodi D3 Keperawatan Magelang,2017.Tugas Akhir DIII



Dirujuk oleh 0 dokumen