Tugas Akhir DIII
Perbedaan Lama Inkubasi terhadap Hasil Aglutinasi Fase II Pemeriksaan Crossmatch Metode Konvensional
XMLINTISARI
Latar Belakang: Crossmatch merupakan suatu seri pemeriksaan yang harus dilakukan sebelum tranfusi darah. Crossmatch metode konvensional terdiri dari tiga fase dan macam pemeriksaannya terdiri dari mayor dan minor. Prinsip pemeriksaan ini yaitu suspensi darah donor dicampur dengan serum resipien (Mayor Crossmatch) dalam bovin albumin akan terjadi aglutinasi bila golongan darah tidak cocok. Ketidakcocockan mayor mengakibatkan antibodi resipien mendestruksi sel donor. Lama inkubasi fase II yang banyak digunakan di laboratorium adalah 15 menit. Menurut Sacher (2004), Serum dan sel diinkubasi 15 – 30 menit untuk memberi kesempatan antibodi yang ada dalam serum berikatan dengan sel darah merah donor.
Tujuan: Mengetahui perbedaan lama inkubasi terhadap hasil aglutinasi fase II crossmatch metode konvensional.
Metode Penelitian: Jenis penelitian eksperimental. Sampel didapatkan dari rumus Federer yaitu berjumlah 5 pasang sampel yang terdiri dari pendonor dan resipien yang memiliki golongan darah sama. Masing-masing diperiksa hasil aglutinasi fase II dengan variasi lama inkubasi 15 menit, 20 menit, 25 menit, 30 menit, 35 menit sehingga unit penelitian berjumlah 25 dan dilakukan triplo. Pengolahan data dilakukan secara tabulasi.
Hasil: Lama inkubasi 15 menit, 20 menit, 25 menit, 30 menit, 35 menit pada golongan yang sama didapatkan hasil aglutinasi fase II yaitu negatif aglutinasi secara visual.
Kesimpulan: Tidak ada perbedaan lama inkubasi terhadap hasil aglutinasi fase II crossmatch metode konvensional.
Kata kunci: crossmatch, konvensional, lama inkubasi, hasil aglutinasi fase II
Informasi Detail
Pernyataan Tanggungjawab |
Hj. Nurul Qomariyah, S.Pd, M. Pd
|
---|---|
Pengarang |
Desi Widya Sari - Pengarang Utama
|
NIM |
P133784341148065
|
Bahasa |
Indonesia
|
Deskripsi Fisik |
XII + 46 HLM.; Bibl.; ilus.; 21 cm x 29,7 cm
|
Dilihat sebanyak |
3552
|
Penerbit | Prodi DIII Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang : ., 2017 |
---|---|
Edisi | |
Subjek | |
Klasifikasi |